Wednesday, January 23, 2019

Mint merupakan salah satu tanaman yang serbaguna dan memiliki banyak jenis yang berbeda. Mint bisa digunakan segar untuk bahan tambahan makanan dan garnish. Mint juga bisa dikeringkan untuk disimpan dalam jangka waktu yang lama. Pada dasarnya mint mudah diperbanyak, dengan cara stek batang. Batang mint yang sudah dipotong bisa langsung di tanam di tanah atau dimasukkan ke dalam air hingga muncul akar. Untuk kemudia ditanaman di tanah atau hidroponik. Agar mint tumbuh subur dan bahagia yuk kita kenali tempat seperti apa yang menjadi kesukaannya dan bagaimana cara merawatnya.

Image result for menanam mint

Daun mint memerlukan tanah yang subur, gembur dan berdrainase baik (air tidak tergenang). Tanaman ini dapat tumbuh dan berproduksi optimal di dataran rendah (100-400 m dpl) hingga medium (400-700 m dpl). Mint menyukai area dengan sinar matahari yang baik tapi jangan sampai kekeringan. Ketika kekeringan tanaman mint bisa dengan mudah kering dan mati. Berikan pupuk satu atau dua minggu sekali.

Jika tanaman mint sudah rimbun lakukan pruning agar pertumbuhannya tetap optimal. Jika sudah terlalu rimbun tanaman juga harus dipecah ke dalam wadah yang berbeda.  Tanaman mint yang tidak dipruning dan tumbuh terlalu sesak dalam satu wadah bisa mati atau tumbuhnya kurang baik. Daunnya kecil dan tidak bagus. Jika ternyata tanaman mint kamu mati atau kering biarkan saja dulu. Tetap lakukan penyiraman seperti biasa. Karena berdasarkan pengalaman, tanaman yang kering jika masih dirawat dengan baik bisa muncul tunas baru.

Tanaman mint tidak mudah terkena hama. Kendala yang biasa muncul karena terlalu panas atau kekeringan. Media tanam kurang lembab. Namun, tanaman mint bisa juga terkena hama berupa kutu atau mikroorganisme pengganggu. Jika tidak ingin menggunakan pestisida langsung saja potong bagian yang sakit dan buang di tempat yang aman.
Selamat mencoba ya…


Lamia Herbs . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates